Kamis, 18 Desember 2014

TEKS OBSERVASI



OBSERVASI 

Teks laporan hasil observasi terdiri atas definisi umum (pembukaan), deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat. Bagian definisi umum (pembukaan) berisi pengertian akan sesuatu yang dibahas. Deskripsi bagian berisi gambaran tentang sesuatu secara terinci. Sementara itu, deskripsi manfaat merupakan bagian yang berisi manfaat atau kegunaan.

Ciri-ciri teks observasi:

a.       Struktur:
definisi umum (pembukaan),
deskripsi bagian, dan
deskripsi manfaat.

b.       Isi:
Definisi umum (pembukaan) berisi pengertian akan sesuatu yang dibahas.
Deskripsi bagian berisi gambaran tentang sesuatu secara terinci.
Deskripsi manfaat merupakan bagian yang berisi manfaat atau kegunaan. 

CONTOH:
Burung Merpati
Burung merpati adalah salah satu hewan tersukses di dunia, karena burung jenis ini ditemui di seluruh belahan dunia kecuali Antartika. Di daerah Boja, burung merpati hidup berdampingan dengan manusia sebagai hewan peliharaan.
Burung merpati termasuk burung berukuran sedang. Ukuran panjang burung ini antara 20 cm hingga 30 cm dan berat antara 700 gram hingga 900 gram. Bahkan di Desa Puguh pernah di jumpai burung merpati dengan berat hingga hampir mencapai 1 kg.
Burung merpati memiliki beragam jenis warna, antara lain coklat, putih, hitam, atau perpaduan dari beberapa warna tersebut. Merpati memiliki semacam  sensor dalam hidungnya yang di gunakan untuk mengenali bau rumahnya, inilah  penyebab burung merpati dapat pulang kerumahnya setelah terbang jauh. Makanan burung ini adalah biji-bijian seprti, jagung, beras, kacang hijau, dan lain sebagainya. Bahkan di daerah Boja burung merpati biasa memakan gabah yang sedang di jemur oleh petani.
Di Boja burung merpati tinggal di dalam sarang berbetuk balok dengan lubang persegi sebagai pintunya. Sarang burung merpati sering di sebut pagupon. Pagupon biasanya ditempel di dinding rumah pemilik burung merpati. Burung ini adalah burung yang mudah dipelihara, tak heran di Boja sangat mudah di temui burung merpati.
Burung merpati juga dapat digunakan dalam perlombaan, misalnya balapan atau kontes kecantikan burung merpati. Namun yang sering dijumpai di Boja adalah belapan. Balapan biasanya dilakukan pada lintasan yang lurus atau diterbangkan dari jarak jauh. Dalam hal ini yang digunakan untuk balapan adalah merpati jantan, sedangkan merpati betina hanya untuk pancingan saja. Burung merpati dapat mengenali pasanganya masing-masing, karena burung merpati termasuk burung yang setia terhadap satu pasanganya.
Populasi burung merpati di Indonesia sangatlah besar, namun kebanyakan burung merpati di Indonesia adalah peliharaan. Keberadaan burung merpati liar sangatlah sedikit, mungkin hal ini karena berkurangnya habitat merpati karena pesatnya pembangunan. Burung merpati patut di lestarikan, agar anak cucu kita dapat melihat burung merpati secara langsung, bukan hanya cerita dari orang tuanya.

TEKS PROSEDUR



TEKS PROSEDUR KOMPLEKS 

1.   Pengertian Prosedur Kompleks
Prosedur Kompleks           : jenis teks yang berisi langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Langkah-langkah itu biasanya tidak dapat dibalik-balik, tetapi apabila teks prosedur mengandung langkah-langkah yang dapat dibalik-balik, teks tersebut disebut protokol. 

2.   Struktur Teks Prosedur Kompleks
a.    Tujuan yang akan dicapai
Berisi tujuan dari pembuatan teks prosedur kompleks atau hasil akhir yang akan dicapai (dapoat berupa judul).
a.    Langkah-langkah
Berisi cara-cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan (biasanya tidak dapat diubah urutannya)

3.   Ciri Kebahasaan
v  Konjungsi  Temporal (kata penghubung waktu)
Macam-Macam Konjungsi
a.    Konjungsi waktu : sesudah, setelah, sebelum, lalu, kemudian, setelah itu
b.    Konjungsi gabungan : dan, serta, dengan
c.    Konjungsi pertentangan : tetapi, akan tetapi, namun, melainkan, sedangkan
d.    Konjungsi pilihan : atau
e.    Konjungsi penegasan/penguatan : bahkan, apalagi, hanya, lagi pula, itu pun
f.     Konjungsi pembatasan : kecuali, selain, asal
g.    konjungsi tujuan : agar, supaya, untuk
h.    Konjungsi persyaratan : kalau, jika, jikalau, bila, asalkan, bilamana, apabila
i.      Konjungsi perincian : yaitu, adalah, ialah, antara lain, yakni
j.     Konjungsi penjelasan : bahwa
k.    Konjungsi sebab akibat : karena, sehingga, sebab, akibat, akibatnya
l.     Konjungsi perbandingan : bagai, seperti, ibarat, serupa
m.  Konjungsi penyimpulan :oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, dengan demikian

v   Kata Baku dan Tidak Baku
Kata Baku adalah kata standar, pokok, atau utama yang menjadi tolok ukur yang berlaku
contoh :
Baku-Tidak Baku
Aktif-Aktip
Aktivitas-Aktifitas
Apotek-Apotik
Analisis-Analisa
Asas-Azas
Atlet-Atlit
Atmosfer-Atmosfir
Cenderamata-Cinderamata
Definisi-Difinisi
Februari-Pebruari
Hakikat-Hakekat
Hipotesis-Hipotesa
Hierarki-Hirarki
Ijazah-Ijasah
Izin-Ijin
Jadwal-Jadual
Jenazah-Jenasah

v  Partisipan Manusia
Meliputi pronomina atau kata ganti yang digunakan untuk penyebutan berikutnya, seperti –nya (kata ganti orang ketiga tunggal) yang mengacu pada subjek (orang)
Contoh :
Jika pengendara melakukan pelanggaran,tentu pihak yang berwajib menilangnya.

v  Verba
a.    Verba material            : verba yang mengacu pada tindakan fisik (melakukan,                                                 memukul, menilang)
b.    Verba tingkah laku : verba yang mengacu pada sikap yang dinyatakan pada                                             ungkapan verbal (bukan sikap mental yang tidak                                                            tampak), seperti menerima, menolak

4.   Kaidah Teks Prosedur Kompleks 

Banyak dijumpai kalimat perintah. Konsekuensi dari penggunaan kalimat perintah adalah pemakaian kata kerja imperatif, yakni kata yang menyatakan perintah, keharusan, atau larangan. seperti : bacalah, carilah, pakailah.

5.   Prinsip

a.    Makna kata, istilah dalam teks prosedur kompleks
b.    Kata-kata baku dan tidak baku dalam teks prosedur komleks.
c.    Pengenalan ciri bahasa  teks prosedur kompleks
d.    Ciri bahasa yang dipergunakan dalam teks prosedur kompleks adalah bahasa dengan mempergunakan kaidah baku dan komunikati

Contoh teks prosedur kompleks

Popcorn merupakan salah satu makanan ringan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Popcorn merupakan salah satu produk olahan dari jagung. Berikut ini adalah panduan untuk membuat Popcorn karamel 

Cara membuat popcorn :

1. Masukan 8-9 sdm mentega dan masukan biji popcorn secukupnya ke dalam  
     Wajan.
2. Tutuplah wajan dan hidupkan kompor dengan api yang sedang. Selama
     pemanasan. Jika sudah terdengan suara letupan kecil dari dalam panci
     jangan lupa goyangkan wajan sesekali.
3.  Jika suara letupan tidak lagi terdengar, matikan api, lalu angkat popcorn dan 
     tuangkan ke wadah.


Cara membuat karamel :

1. Campurkan mentega, gula pasir dan gula merah secukupnya ke dalam wajan
2. Nyalakan api yang sedang dan jangan terlalu panas
3. Aduk selama 5-7 menit. Biarkan gula meleleh sedikit demi sedikit
4. Setelah gula hampir meleleh semua, aduklah gula dengan sendok kayu
5. Jika gula sudah berwarna coklat keemasan, angkat lah dari kompor
6. Lumuri popcorn dengan karamel, dinginkan, lalu sajikan